Home » Dunia Islam » Liberal, Musuh Besar Islam

Liberal, Musuh Besar Islam

Habib Rizieq Syihab
Ketua Umum DPP Front Pembela Islam

”Mereka ingin untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan / pernyataan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meski pun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar (Islam) agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meski pun orang-orang musyrik benci.”
  (Terjemah QS. Ash-Shaff [61]: 8–9).

Kenalilah musuh Islam, tandai ciri-cirinya, agar kita tahu apa, siapa dan bagaimana mereka ?! LIBERAL adalah musuh besar Islam, karenanya sebut saja mereka dengan nama LIBERAL atau KAFIR LIBERAL, jangan sekali-kali menyebut mereka ISLAM LIBERAL, sebab Islam bukan LIBERAL, dan LIBERAL bukan Islam.

LIBERAL adalah jenis kanker pemikiran yang paling berbahaya. LIBERAL merupakan komplikasi dari berbagai penyakit pemikiran yang disebabkan berbagai virus yang mematikan akal dan nalar serta membunuh iman, yaitu :

Petama, RELATIVISME, yaitu VIRUS LIBERAL  yang memandang semua kebenaran relative (tidak pasti), sehingga tidak ada kebenaran mutlak, termasuk kebenaran agama. Virus ini menimbulkan penyakit PLURALISME yang memandang semua agama sama dan benar, sehingga tidak boleh suatu umat beragama mengklaim agamanya saja yang paling benar, tapi juga harus mengakui kebenaran agama lain. Penyakit ini disebut juga INKLUSIVISME atau MULTIKULTURALISME. Ini adalah kanker pemikiran stadium satu.

Kedua, SKEPTISISME, yaitu VIRUS LIBERAL yang meragukan kebenaran agama dan menolak universalitas dan komprehensivitas agama yang mencakup semua sektor kehidupan, sehingga agama hanya mengatur urusan ritual ibadah saja, tidak lebih.  Virus ini menimbulkan penyakit SEKULARISME yang memisahkan urusan agama dari semua urusan Negara, baik yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, industri mau pun tekhnologi. Ini adalah kanker pemikiran stadium  dua.

Ketiga, AGNOSTISISME, yaitu VIRUS LIBERAL yang melepaskan diri dari kebenaran agama dan bersikap tidak tahu menahu tentang kebenaran agama, sehingga agama tidak lagi menjadi standar ukur kebenaran. Virus ini menimbulkan penyakit MATERIALISME yang mengukur segala sesuatu dengan materi, termasuk mengukur kebenaran agama. Ini adalah kanker pemikiran stadium tiga.

Keempat, ATHEISME, yaitu VIRUS LIBERAL yang menolak semua kebenaran, khususnya kebenaran agama, dan memandang Tuhan hanya sebagai Faith Identity (Identitas Kepercayaan) yang menjadi Mitos (Takhayyul) suatu agama yang harus dirumus ulang berdasarkan Rasionalitas. Virus ini menimbulkan penyakit RASIONALISME yaitu segala sesuatu hanya diukur dengan akal semata, sehingga akal dipertuhankan. Ini adalah kanker pemikiran stadium empat.

Seorang LIBERAL adalah orang yang pemikirannya sudah terserang keempat virus di atas dan telah mengidap keempat penyakit kanker pemikiran tersebut. Itulah sebabnya, kaum LIBERAL di seluruh dunia dengan aneka sektenya memiliki karakter pemikiran yang sama, sehingga semua kelompok LIBERAL sepakat dan bersatu dalam aneka kesesatan, antara lain :

  • Tuhan hanya Mitos (Takhayyul),
  • Semua masalah Ghaib adalah Mitos,
  • Agama hanya produk budaya dan sejarah,
  • Semua Kitab Suci adalah buatan manusia,
  • Semua agama sama dan benar,
  • Iman dan Kafir hanya merupakan pilihan,
  • Taat dan ma’siat harus sama diberi ruang,
  • Manusia memiliki kebebasan mutlak,,
  • Hak Asasi Manusia di atas segalanya,
  • Aliran sesat hanya perbedaan penafsiran,
  • Murtad adalah kebebasan beragama,
  • Atheis adalah kebebasan berkeyakinan,
  • Setiap orang bebas untuk mengaku Nabi,
  • Polygami haram karena Syariat Syahwat,
  • Homo Lesbi hanya orientasi seksual biasa,
  • Perkawinan sejenis harus dilegalkan,
  • Pria dan Wanita sama dalam segala hal,
  • Syariat Islam bias gender,
  • Syariat Islam pemasung kebebasan,
  • Syariat Islam diskriminatif,
  • Syariat Islam tidak relevan,
  • Syariat Islam sudah kadaluwarsa,
  • Syariat Islam harus dimodernkan,
  • Penerapan Syariat Islam adalah ancaman,
  • Agama harus dipisah dari urusan Negara, dll.

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa LIBERAL adalah kelompok anarkis pemikiran, perusak agama dengan mengatas-namakan agama, musuh Syariat Islam, preman intelektual, koruptor dalil dan manipulator hujjah, serta tidak diragukan lagi sebagai antek IBLIS.

Karena itulah, kelompok LIBERAL di Indonesia senantiasa menolak segala bentuk Formalisasi Syariat Islam, bahkan mereka selalu membela berbagai kebathilan dan kemunkaran, seperti :

  • pornografi, pornoaksi,
  • legalisasi judi,
  • legitimasi minuman keras,
  • lokalisasi pelacuran,
  • sex bebas,
  • perkawinan sejenis Homo dan Lesbi,
  • Kafir Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya,
  • perdukunan,
  • penodaan agama dan pemurtadan.

Kaum LIBERAL selalu memusuhi kelompok Islam yang secara  istiqomah memperjuangkan penerapan Syariat Islam. Kaum LIBERAL memfitnah Gerakan Islam Istiqomah sebagai preman berjubah, anarkis, radikalis, ekstrimis dan teroris. Bahkan kaum LIBERAL selalu berusaha untuk membubarkan Ormas Islam Istiqomah dengan berbagai macam cara.

Informasi paling aktual dan faktual di akhir tahun 2010 kemarin adalah bahwa SETARA INSTITUT sebagai salah satu sayap LIBERAL INDONESIA yang diketuai oleh Hendardi dengan Wakil Ketua Bonar Tigor Naipospos, membuat laporan tahunan yang direkomendasikan kepada pemerintah Republik Indonesia, dengan didanai oleh USAID yaitu sebuah lembaga donasi Amerika Serikat.

Isi laporannya antara lain :
– Pemberantasan Aliran Sesat adalah intoleransi (hal.1),
– Al-Qur’an sbg pedoman adl fundamentalisme (hal.12),
– Tafsir Ulama Salaf penyebab kekerasan (hal.13),
– Totalitas dlm beragama adalah Puritanisme (hal.19),
– Kasus Maluku & Poso disebabkan Radikalisme Islam (hal.32),
– UU dan Perda Syariat lahir akibat Radikalisme Islam (hal.33),
– Penamaan organisasi dari Al-Qur’an adl radikal (hal.34),
– UU dan Perda Syariat Islam adl ancaman (hal.35),
– UU dan Perda Syariat Islam adl diskriminatif (hal.36),
– Masjid, Ponpes, Majlis Ta’lim Kyai dan Habaib adl basis radikalisme (hal.41),
– Anggota Ormas Islam adl pengangguran dan preman dibalut jubah (hal.41),
– Murtad dan Atheis adl kebebasan beragama (hal.52),
– Fatwa MUI ttg Ahmadiyah dan Sepilis adl intoleransi (hal.66),
– Penegakkan Syariat Islam adl penyebab Terorisme (hal.68),
– Terorisme dan Ormas Islam tujuannya sama (hal.69)
– dan Syariat Islam tdk boleh jadi sumber penyelenggaraan Negara (hal.70).

Selain itu di halaman 90 s/d 97 disebutkan bahwa ciri Islam garis keras yaitu : Penegakan Syariat Islam, Pemberantasan Ma’siat, Pemberantasan Aliran Sesat dan Anti Pemurtadan.

Itulah sebabnya, LIBERAL adalah musuh besar Islam, dan musuh besar paling berbahaya, jauh lebih berbahaya dari segala kemunkaran dan kesesatan yang ada. LIBERAL adalah antek IBLIS nomor satu, bahkan sering lebih Iblis dari pada  Iblis itu sendiri, karena sesesat-sesatnya Iblis masih mengenal kebesaran dan keagungan Tuhan-nya, sedang LIBERAL sudah bisu, tuli dan buta dari pengenalan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Intinya, Islam akan selalu berhadap-hadapan dengan LIBERAL. Dan perang antara Islam vs LIBERAL adalah perang abadi, sebab perang antara Haq dan Bathil adalah Perang Abadi yang tidak akan pernah berhenti sampai Hari Akhir nanti.

Sekali lagi, kenalilah musuh Islam, tandai ciri-cirinya !
Hasbunallahu wa Ni’mal Wakiil, Ni’mal Maulaa wa Ni’man Nashiir.

Tambahan:
Tentang USAID, ada analisa baru yang menarik bisa dilihat disini:

 

About Mustofa Syueb

Check Also

Risalah Amman Fatwa Konferensi Ulama Islam Internasional plus download pdf

RISALAH ‘AMMAN KONFERENSI PERSATUAN ULAMA’ ISLAM INTERNASIONAL   Konferensi ini diadakan di Amman, Mamlakah Arabiyyah …

6 comments

  1. Islam adalah virus yang mematikan, islam bukan sebagai agama rahmat bagi manusia…setelah islam menurunkan agama islam kedunia ini manusia berhadapan dengan bencana setiap waktu.

    Dimana ada keturunan Ismail islam yang disebut sebagai ‘KELADAI-KELADAI LIAR’ dimanapun mereka berada mereka selalu membuat bencana. Islam Ismail adalah keturunan BUDAK HAGAR.
    Bangsa ismail Arab adalah keturunan Budak…..karena keturunan budak mereka tidak dapat melebihi Tuannya….keturunan Izak yang selalu diberkati oleh Allah yang maha esa.

    Kita lihat yang hebat ilmunya dan menguasai dunia adalah dari keurunan Izak….kita lihat ke Amerika yang memengang kekuasan disana garis besar dari Yahudi keturunan Izak.

    Kita lihat tentang keturunan budak Ismai islam….tidak ada mempunyai kekuasaan didunia ini, karena mereka adalah budak dibawah kekuasaan tuannya Izak.

    • Claim / statement “Hebat ilmu, kekuasaan, ketenaran dan harta” adalah bukan nilai ukur dari syartiat Islam.

      NIlai ukur tersebut dipakai oleh orang2 LIBERAL, makanya umat Islam tidak suka dengan yang namanya Patent Ilmu, sedangkan kaum barat sangat perhatian dgn “ketenaran, harta dan kekuasaan”, terutama kekuasaan dalam bidang media, selain sejarah yg telah dirombak2 melalui kitab suci (selain Alquran –ini dikarenakan mukjizat, jadi hanya Alquran yg kebal–), juga utamanya terhadap tujuan hidup yg ujung2nya kepada sifatnya MATERI, tidak jauh dari situ.

      Apapun agamanya, semoga kita semua diberi kemerdekaan untuk tdk menjadi budak MATERI.

  2. Kenallah musuh Yahudi dan kresten adalah agama islam yang telah diciptakan untuk memusuhi Yahudi kresten karena roh roh setan didalam islam untuk menjadi anti Kristus itu sudah nyata terlihat dalam sikap agama islam ciptaan setan untu memerangi Yahudi dan Kresten.

    Yahudi dan kresten sudah mengetahui sejak Muhammad muncul diabat ke 6 dengan agenda untuk memusuhi Kristus yang disebut islam diciptaan menjadi anti Yahudi dan Kresten.

    Peperangan kami untuk melawana kuasa-kuasa gegelapanislah islam harus menjadi agenda peperangan kami melawan islam.
    Selama masih ada islam didunia ini, kita hidup dalam lingkaran setan yang berwajah islam, ini terang dan nyata.

  3. kelompok LIBERAL sepakat dan bersatu dalam aneka kesesatan, antara lain :
    Polygami haram karena Syariat Syahwat
    Pria dan Wanita sama dalam segala hal

    yang ini aneh nih, hehehe… cobak deh tanyakan para wanita2 itu, mau ndak dibeginikan, kayaknya saya belom pernah liat para orang2 muslim garis keras itu yang ngasi kesempatan wanitanya berbicara.

    ngomongnya aja gede ni orang, soalnya dia itu laki2, ta liat islam itu emang sangat menguntungkan buat laki2, jadi punya kuasa penuh gitu, bisa ngeSEX sepuasnya, bisa buat HAREM dirumah, bisa memperkosa tanpa takut dituntut (ya iyalah kasus pemerkosaan di negeri arab sono rendah menurut statistik, wong cewe nya ga berani ngelapor, bisa masuk neraka ntar kata *ll*h, heheheh….) mereka ngomongnya aja benci liberal, padahal mereka itu mendukung liberalisme…tapi buat laki2 aja…. ama mereka mengajarkan untuk membenci orang dengan kepercayaan yang lain, supaya mereka ada pembenaran alasan buat nguasain tanah2 dan kekayaan mereka…. ujung2nya sama koq, duitduitduit, bedanya cuma kalau kaum liberal itu cenderung nyari duit buat diri sendiri, kalau ISLAM nyari duit buat sesama umatnya (buat laki2nya khususnya, hehehe… yang cewe mah budak sex ama pembantu sekaligus pengurus anak gratisan aja), kenapa sih kaku banget? paling ujung2nya pendapat saya ini dipatahinnya pake ayat-ayat di alquran, “kamu salah! murtad! orang *ll*h bilangnya gini, muhammad bilangnya gitu, blablabla….” ngapain sih harus nurutin pendapatnya mereka??? sukur2 di alquran ga ditulis kalau laki2 habis punya anak 1 harus kontolnya dipotong, kalau ada tertulis gitu, mau ga diturutin yah? hahahahahahah…….

    • Iya saudara Pras, itulah yang LIBERAL inginkan, salah satunya:
      “Pria dan Wanita sama dalam segala hal”

      Apa bener bisa terlaksana?

      Padahal, sudah jelas-jelas berbeda secara fisik dan tugas dasarnya, Lelaki melindungi, Perempuan mendidik anak. Meskipun tdk harus selalu seperti itu, akan tetapi fitrah, dan ternyata memang ada baiknya, yaitu untuk melanggengkan turunan generasi anak bangsa Indonesia, agar tidak punah.

      Semoga kita smua jauh dari gangguan VIRUS LIBERAL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Notify me of followup comments via e-mail. You can also subscribe without commenting.